RESUME AGROKLIMATOLOGI PERTEMUAN KE-7
Nama : Nurfi Haerunisah
NIM : 21105001
Jurusan : Agribisnis
Mata Kuliah : Agroklimatologi
Dosen Pengampu : AHMAD RIFQI FAUZI, S.P., M.Si
PEMBENTUKAN AWAN DAN CURAH HUJAN
• Kondensasi: proses perubahan uap air menjadi
air atau larutan.
• Di atmosfer, kondensasi dapat terjadi melalui tiga
cara:
1. Jika suhu udara turun hingga mencapai suhu
titik embun tanpa penambahan uap air.
2. Jika ada penambahan uap air tanpa
pengurangan panas atau kenaikan suhu.
3. Jika kapasitas udara menampung uap air
berkurang akibat kenaikan tekanan ataupun
penurunan suhu.
• Salah satu syarat terjadinya awan adalah naiknya massa
udara ke atmosfer dan membawa serta uap air.
• Suhu udara yang naik lebih rendah dari suhu udara
lingkungan (Gambar balon).
Keadaan balon yang terangkat ke udara akibat perbedaan
tekanan antara balon dengan udara lingkungan.
𝙋𝙀𝙈𝘽𝙀𝙉𝙏𝙐𝙆𝘼𝙉 𝘼𝙒𝘼𝙉
• Awan, kumpulan bintik-bintik air yang melayang-layang di udara setelah mengalami kondensasi dengan
ukuran yang masih relatif kecil.
• Secara klimatologi awan mempunyai banyak manfaat
yaitu sebagai unsur cuaca/iklim dan sebagai
pengendali cuaca/iklim.
• Sebagai pengendali cuaca/iklim, awan merupakan
sumber air bagi terjadinya hujan.
• Tiga hal penting yang harus dipenuhi agar uap air
yang ada di udara dapat terbentuk menjadi butir-butir air
dan seterusnya menjadi hujan:
1. Adanya uap air
2. Adanya inti-inti kondensasi
3. Adanya proses pendinginan
𝙏𝙄𝙋𝙀-𝙏𝙄𝙋𝙀 𝘼𝙒𝘼𝙉
Secara umum dikelompokkan atas empat kelompok
yaitu:
1. Awan Tinggi (Cirrus, Cirrostratus dan Cirrocumulus)
ketinggian > 6000 meter, suhu sangat rendah.
2. Awan Sedang/pertengahan (Altocumulus dan
Altostratus) ketinggian 2000-6000 meter.
3. Awan Rendah (Stratus, Stratocumulus dan
Nimbostratus) ketinggian 200 meter.
4. Awan yang Berkembang Vertikal (Cumlus dan
Cumulonimbus).
𝙋𝙍𝙀𝙎𝙄𝙋𝙄𝙏𝘼𝙎𝙄
• Presipitasi, bentuk umum dari semua bentuk air
yang jatuh dari atmosfer ke permukaan bumi.
• Presipitasi, bentuk umum dari pengendapan atau
pengembalian air yang telah di uapkan ke atmosfer
jatuh kembali menuju permukaan bumi (daratan
maupun lautan).
• Beberapa bentuk presipitasi: hujan, kabut, salju,
hail, graupel, dan sleet.
• Bentuk presipitasi yang penting dan umum terjadi di
wilayah tropik adalah hujan yang merupakan satu-satunya sumberair untuk kehidupan di permukaan
bumi.
• Berdasarkan proses terjadinya awan atau
pengangkatan massa uap air, hujan digolongkan
menjadi tiga tipe yaitu:
1. Hujan Konvektif.
2. Hujan Orografik.
3. Hujan Gangguan (Hujan Frontal dan Hujan
Siklonik).
• Hujan Konvektif, tipe hujan yang terbentuk akibat
penyinaran matahari secara intensif.
• Hujan Orografik, hujan yang terbentuk dari
pengangkatan massa udara akibat halangan atau
bukit.
• Hujan Frontal dan Hujan Siklonik, tipe hujan
yang terjadi akibat adanya gangguan yaitu frontal
akibat pertemuan massa udara yang sifatnya berbea
(udara dingin dan hangat) dan Silklonik akibat
pusat tekanan rendah.
• Perhitungan hujan wilayah dapat dilakukan melalui
tiga metode yang disesuaikan dengan karakteristik
biofisik wilayah.
• Tiga metode perhitungan hujan wilayah:
1. Metode rata-rata (aritmatik)
2. Metode polygon Thiessen
3. Metode Isohyet
KELEMBABAN UDARA DAN SIKLUS HIDROLOGI
𝙋𝙀𝙍𝙉𝙔𝘼𝙏𝘼𝘼𝙉 𝙆𝙀𝙇𝙀𝙈𝘽𝘼𝘽𝘼𝙉 𝙐𝘿𝘼𝙍𝘼
• Kelembaban udara menyatakan tentang jumlah
atau banyaknya uap air yang terkandung dalam
atmosfer pada suatu saat dan tempat tertentu.
• Uap air merupakan unsur atmosfer yang
memegang peranan penting dalam terjaminnya
kelestarian sumber daya cuaca/iklim.
• Tekanan uap air merupakan tekanan bagian uap
air yang ada dalam kolom udara sebagai bagian
dari massa udara (uap air dan udara kering) pada
suhu dan tekanan tertentu.
𝙋𝙀𝙍𝙉𝙔𝘼𝙏𝘼𝘼𝙉 𝙆𝙀𝙇𝙀𝙈𝘽𝘼𝘽𝘼𝙉 𝙐𝘿𝘼𝙍𝘼
▪︎ Kelembaban Mutlak (AH) adalah massa uap air yang
terkandung dalam satu satuan volume udara atau
perbandingan antara massa uap air (mv) dengan volume
(v) yang ditempati oleh uap air tersebut.
▪︎ Tidak lazim digunakan untuk menjelaskan permasyalahan
iklim karena kejadiannya dalam kondisi terkontro atau
tertutup seperti di laboratorium.
▪︎ Kelembaban Jenis atau Kelembaban Spesifik (SH)
perbandingan massa uap air (mv) dengan massa udara
lembab, yaitu massa udara kering (md) bersama-sama
uap air tersebut (mv).
𝙋𝙀𝙍𝙉𝙔𝘼𝙏𝘼𝘼𝙉 𝙆𝙀𝙇𝙀𝙈𝘽𝘼𝘽𝘼𝙉 𝙐𝘿𝘼𝙍𝘼
▪︎ Nisbah Campuran ( r ) adalah massa uap air
dibandingkan dengan massa udara kering.
▪︎ Kelembaban Nisbi atau Kelembaban Relatif (RH)
adalah perbandingan antara jumlah uap air yang ada di
udara dengan jumlah maksimum uap air yang dikandung
udara pada suhu dan tekanan yang sama.
e : tekanan uap air (mb)
es: tekanan uap jenuh (mb)
𝙀𝙫𝙖𝙥𝙤𝙩𝙧𝙖𝙣𝙨𝙥𝙞𝙧𝙖𝙨𝙞
▪︎ Evaporasi adalah proses perubahan fase air yang
terkandung dalam suatu larutan (cair) maupun dalam
bentuk padatan menjadi uap.
▪︎ Nilai evaporasi dikendalikan oleh faktor cuaca seperti
radiasi, suhu, kelembaban, angin dan panas laten
serta bentuk permukaan yang berevaporasi.
▪︎ Selain evaporasi, sumber uap air atmosfer berasal dari
transpirasi yaitu pergerakan air dari dalam tanah
melalui bulu-bulu akar, jaringan vaskuler daun maupun
jaringan lain kemudian keluar dari tanaman melalui
stomata atau jaringan kutikula menuju atmosfer.
▪︎ Evapotranspirasi adalah gabungan kedua proses
hilangnya air melalui evaporasi di permukaan air dan
transpirasi melalui daun.
▪︎ Laju evaporasi dan evapotranspirasi padasuatu
daerah dipengaruhi oleh berbagai faktor dan secara
umum dibagi menjadi dua faktor.
1. Kelembaban uap air pada permukaan yang
berevaporasi.
2. Faktor meteorologi (radiasi matahari, suhu
udara, kecepatan angin dan kelembaban udara).
𝙋𝙀𝙉𝙂𝙐𝙆𝙐𝙍𝘼𝙉 𝙆𝙀𝙇𝙀𝙈𝘽𝘼𝘽𝘼𝙉 𝙐𝘿𝘼𝙍𝘼
▪︎ Alat ukur kelembaban udara didasarkan atas prinsip
termodinamika yang disebut psikrometer (termometer
bola basah dan termometer bola kering).
▪︎ Beberapa macam psikrometer: psikrometer sangkar,
psikrometer Assman dan psikrometer putar.
▪︎ Di antara ketiga jenis psikrometer, psikrometer
Assman merupakan jenis yang paling tinggi tingkat
ketelitiannya dibanding tipe sangkar maupun putar.
▪︎ Selain menggunakan psikrometer, kelembaban udara
dapat diukur dengan higrometer.
Komentar
Posting Komentar