RESUME AGROKLIMATOLOGI PERTEMUAN KE-5
Nama :Nurfi Haerunisah
NIM : 21105001
Jurusan : Agribisnis
Mata Kuliah : Agroklimatologi
Dosen Pengampu : AHMAD RIFQI FAUZI, S.P., M.Si
NIM : 21105001
Jurusan : Agribisnis
Mata Kuliah : Agroklimatologi
Dosen Pengampu : AHMAD RIFQI FAUZI, S.P., M.Si
UNSUR-UNSUR CUACA:
RADIASI SURYA DAN SUHU UDARA
I. Radiasi Surya/Matahari
Matahari: sumber energi utama bagi kehidupan
dipermukaan bumi. Radiasi yang sampai di puncak atmosfer 1360
Wm2, yang sampai ke permukaan bumi
setengah dari yang diterima di puncak atmosfer. Menurut para ahli (astronomi-fisika), suhu permukaan
matahari 6000OK (5727OC) dengan jarak rata-rata
matahari – bumi 150 juta km. Rata-rata 30% radiasi yang sampai dipermukaan
bumi dipantulkan kembali ke angkasa luar.
Radiasi: pemindahan energi/kalor dari permukaan
matahari ke suatu tempat di permukaan bumi yang
dipancarkan dalam bentuk gelombang elektromaknetik. Radiasi surya dapat dinyatakan dalam berbagai
komponen dan tiap komponen memiliki efek yang
berbeda terhadap suatu permukaan.
Komponen-komponen tersebut meliputi:
a. Intensitas Radiasi
Jumlah energi yang dipancarkan oleh surya per satuan waktu
per satuan luas.
Hukum Stefan Boltzman: setiap molekul (permukaan) benda
dengan suhu permukaan di atas 0°K akan memancarkan energi
radiasi (F).
F = ɛ σ Ts
4
F = pancaran radiasi (Wm-2
)
ɛ = emisivitas permukaan, bernilai satu untuk benda hitam,
sedangkan untuk benda-benda alam berkisar 0.9-1.0.
σ = tetapan Stefan-Boltzman (5.67 10 -8 Wm -2
).
Ts
= suhu permukaan (K)
b. Kualitas radiasi
Panjang gelombang sinar atau tingkat energi yang
dipancarkan oleh matahari.
Hukum Wien:
λmaks = panjang gelombang dengan intensitas radiasi
maksimum.
T = suhu mutlak permukaan (°K).
ω = tetapan Wien (2897µm °K)
Berdasarkan persamaan Wien di atas, semakin tinggi suhu
permukaan benda menyebabkan pancaran radiasinya juga tinggi
dan sebaliknya.
Radiasi Gelombang pendek dan panjang
Panjang gelombang semakin pendek bila suhu permukaan
yang memancarkan radiasi tersebut lebih tinggi. Matahari (suhu 6000 K) mempunyai kisaran panjang
gelombang antara 0.3 – 4.0 μm. Bumi suhu 300 K (27°C) memancarkan radiasi dengan
panjang gelombang 4 – 120 μm. Karena panjang gelombang radiasi surya relatif pendek
dibandingkan benda-benda alam lainnya maka disebut
radiasi gelombang pendek. Radiasi bumi/benda-benda yang ada dibumi disebut
radiasi gelombang panjang.
C. Panjang hari dan lama penyinaran
• Panjang hari (N): periode mulai terbit sampai
terbenamnya surya dan merupakan lama penyinaran
maksimum yang dapat dicapai surya.
• Lama penyinaran (n): lama surya bersinar cerah bila
intensitas yang dipancarkan paling rendah 0.3 cal cm-2
min-1.
• Semakin lama matahari bersinar semakin tinggi fluks
energi yang diterima oleh suatu tempat dipermukaan
bumi dan ini menandakan kualitas energi yang diserap.
• Jumlah radiasi atau energi yang diserap permukaan bumi
mempengaruhi laju pertumbuhan sehingga menentukan
tinggi rendahnya produksi yang akan di hasilkan.
Neraca Energi pada Permukaan Bumi:
Keseimbangan yang terjadi akibat berbagai proses yang
terjadi di dekat permukaan bumi.
Suhu dan panas berbeda.
Suhu lebih mengacu pada energi kinetik suatu benda. Pengukuran suhu sering dipakai sebagai acuan untuk
menginterpretasi unsur-unsur cuaca karena suhu
mengambarkan tingkatan energi materi baik secara
fase cair, padat maupun gas. Suhu didefinisikan sebagai pergerakan molekul suatu
benda dan pergerakan molekulnya menggambarkan
suhu dari benda tersebut. Panas lebih fokus pada jumlah energi yang terkandung
dalam suatu sistem sedangkan suhu menggambarkan
rataan dari sistem tersebut.
EK = ½ mv² = 3/2 NKT
Dimana K, tetapan Stefen-Bolstzman (5.67 x 10‐⁸ W m‐²)
Suhu Udara
• Suhu udara di ukur menggunakan Termometer
dengan skala celcius, Fahrenheit, Reamur,
Centrigrade dan Kelvin.
• Konversi dari Celcius:
°F = 9/5 * °C + 32
°R = 4/5 * °C
°K = (°C + 273)
Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya suhu disuatu daerah, yaitu :
1. Sudut datang sinar matahari
2. Cerah tidaknya cahaya
3. Lamanya penyinaran matahari
4. Letak Lintang
5. Ketinggian tempat
Secara umum proses perpindahan panas terjadi antara
dua permukaan dikelompokkan dalam 4 bentuk, yaitu :
1. Konduksi
2. Konveksi atau Turbulensi
3. Radiasi
4. Adveksi
Variasi suhu secara vertikal
Di Indonesia rata-rata penurunan suhu udara menurut ketinggian sekitar 5-6°C untuk tiap kenaikan 1000 m.
Keadaan tersebut dikarenakan faktor:
a. Udara merupakan penyimpanan panas yang terburuk, sehingga suhu udara sangat dipengaruhi oleh permukaan bumi.
b. Lautan memiliki luasan dan kapasitas panas yang lebih besar daripada daratan, sehingga pengaruh lautan lebih dominan
Junghuln membagi wilayah tropik Indonesia menjadi 4 kelompok zona suhu yaitu:
1. Zona panas (0-700 m dpl, 26 - 30°C) : tanaman keras (kelapa, karet, kopi dan tebu. Tanaman pangan (padi, jagung dan kacang-kacangan).
2. Zona sedang (700-1500 m dpl, 23 - 28°C) : tanaman hortikultura sayuran dan bunga-bungaan, perkebunan teh dan kopi.
3. Zona sejuk (1500-3000 m dpl, 18 - 22°C) : tanaman pinus dan hutan campuran.
4. Zona dingin, (diatas 3000 m dpl) : wilayah seperti ini bersalju seperti di pegunungan Jayawijaya Papua.
Istilah-istilah:
• Rataan suhu harian didefinisikan sebagai rataan suhu maksimum dan minimum selama sehari.
• Kisaran suhu harian diperoleh dari selisih suhu minimum dan maksimum.
• Rataan suhu bulanan diperoleh dengan menjumlahkan rataan suhu harian selama 1 bulan, kemudian dibagi dengan jumlah hari dalam bulan tersebut.
• Rataan suhu tahunan diperolah dengan menjumlahkan rataan suhu bulanan selama satu tahun dan di bagi dengan 12.
• Kisaran suhu tahunan diperoleh dari selisih antara rataan suhu bulanan tertinggi dan terendah.
Komentar
Posting Komentar